Pengertian Dan Pola Teori Pembelajaran - foldersoal.com
Tuesday, 3 November 2015
Edit
Pengertian dan Contoh Teori Pembelajaran_Semakin berkembangnya teori pembelajaran maka sudah seharusnya diimbangi dengan kualitas pendidikan khususnya dalam mengajar. Oleh alasannya ialah itu sebagai seorang pendidik, maka sudah seharusnya memahami betul teori pembelajaran yang ada biar proses belajar-mengajar bisa lebih berkualitas.
Dalam dunia pendidikan memang ada banyak teori pembelajaran, mulai dari yang klasik hingga Modern. Nah, b agi Anda yang berprofesi sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, guru dan dosen atau yang bahagia dengan sobat pembelajaran, tentu dekat dengan teori pembelajaran.
A. Pengertian Teori Pembelajaran
Secara umum, istilah pembelajaran dipahami sebagai perjuangan guru yang dilakukan secara sadar dalam membantu akseptor didik, biar bisa berguru sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Semakin sadar dan profesional seorang guru dalam mendidik maka kualitas akseptor didik juga semakin baik dan juga sebaliknya.
Istilah lain yang dipadukan dengan pembelajaran dalam artikel ini ialah teori. Dalam pengertian umum, teori sering dikaitkan dengan seperangkat konsep, inspirasi dan mekanisme yang bisa dipelajari, dianalisa serta di verifkasi kebenarannya. Jadi, teori berguru ialah kumpulan konsep, ide, mekanisme yang didalamnya cara mempraktikkan proses belajar. Antara guru dan siswa dan elemen-elemen lainnya yang berkaitan dengan acara belajar.
Teori pembelajaran sendiri sanggup diartikan sebagai sebuah teori yang di dalamnya memuat tata cara mengenai cara seorang guru mengaplikasikan acara belajar-mengajar yang nantinya akan diterapkan kepada muridnya baik di dalam maupun di luar kelas.
B. Contoh Teori Pembelajaran
Empat (4) Contoh Teori Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan
Berikut beberapa teori pembelajaran yang sudah sangat terkenal dalam dunia pendidikan:
1. Teori Pembelajaran Humanistik
Pemikir utama dalam teori pembelajaran humanistik ini ialah bapak Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pembelajaran Humanisme yang digagas kedua tokoh ini bertujuan untuk memanusiakan manusia. Disini akseptor didik dibutuhkan bisa menemukan kemampuannya sendiri, kemudian diaktualisasikan dalam lingkungan keseharian mereka.Teori pembelajaran humanistik menunjukkan kebebasan kepada akseptor didik tanpa harus didikte oleh lingkungan.
Dalam teori humanistik aspek kognitif dan afektif ialah prioritas. Menurut teori ini, berguru dikatakan berhasil jikalau para akseptor didik bisa memahami dirinya sendiri dan memahami lingkungannya.
2. Teori Belajar Behavioristik
Berbeda dengan teori humanistik. Behavioristik lebih menekankan pada hasil yang bisa diiukur dan amati. Salah satu okoh utamanya ialah Thorndike. Penggagas inspirasi stimulus dan respon. Menurutnya, berguru merupakan acara berinteraksi antara stimulus dan respon. Hal yang paling diunggulakan dalam teori ini ialah masukan (input) yang berupa rangsangan keluaran(output) yang berupa respon.
3. Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Pemikir utama dalam teori pembelajaran sosial ini ialah Albert Bandura. Dalam model pembelajaran Bandura titik penekannya terletak pada faktor kognitif. Menurutnya, bawah umur berguru model melalui pengamatan dan peniruan terhadap perilaku dan prilaku orang lain. Disini faktor eksternal, yaitu lingkungan sangat menghipnotis proses berguru anak-anak.
4. Teori Belajar bermakna David Ausubel
Teori ini tolong-menolong masuk juga dalam kategori pembelajaran kognitif. Tokoh utama pelopor teori ini ialah David Ausubel. Katanya, kiprah guru ialah berbagi aspek kognistif siswa lewat proses pembelajaran yang bermakna. Dalam hal ini, acara berguru akan bermakna bagi akseptor didik khususnya yang masih di tingkat pendidikan dasar ketika mereka dilibatkan secara pribadi dalam satu kegiatan. Selanjutnya, pembelajaran akan terbilang efektif jikalau para guru memakai klarifikasi dalam proses berguru serta penggunaan bahan-bahan didik yang bersifat visual.
Demikianlah beberapa teori pembelajaran yang diuraikan diatas. Semoga artikel ini menunjukkan manfaat buat para pembaca. Sebenarnya, teori-teori pembelajaran sangat banyak dan butuh waktu yang usang jikalau ingin mengungkap semuanya.
Berbagai Sumber
Dalam dunia pendidikan memang ada banyak teori pembelajaran, mulai dari yang klasik hingga Modern. Nah, b agi Anda yang berprofesi sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, guru dan dosen atau yang bahagia dengan sobat pembelajaran, tentu dekat dengan teori pembelajaran.
A. Pengertian Teori Pembelajaran
Secara umum, istilah pembelajaran dipahami sebagai perjuangan guru yang dilakukan secara sadar dalam membantu akseptor didik, biar bisa berguru sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Semakin sadar dan profesional seorang guru dalam mendidik maka kualitas akseptor didik juga semakin baik dan juga sebaliknya.
Istilah lain yang dipadukan dengan pembelajaran dalam artikel ini ialah teori. Dalam pengertian umum, teori sering dikaitkan dengan seperangkat konsep, inspirasi dan mekanisme yang bisa dipelajari, dianalisa serta di verifkasi kebenarannya. Jadi, teori berguru ialah kumpulan konsep, ide, mekanisme yang didalamnya cara mempraktikkan proses belajar. Antara guru dan siswa dan elemen-elemen lainnya yang berkaitan dengan acara belajar.
Teori pembelajaran sendiri sanggup diartikan sebagai sebuah teori yang di dalamnya memuat tata cara mengenai cara seorang guru mengaplikasikan acara belajar-mengajar yang nantinya akan diterapkan kepada muridnya baik di dalam maupun di luar kelas.
B. Contoh Teori Pembelajaran
Empat (4) Contoh Teori Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan
Berikut beberapa teori pembelajaran yang sudah sangat terkenal dalam dunia pendidikan:
1. Teori Pembelajaran Humanistik
Pemikir utama dalam teori pembelajaran humanistik ini ialah bapak Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pembelajaran Humanisme yang digagas kedua tokoh ini bertujuan untuk memanusiakan manusia. Disini akseptor didik dibutuhkan bisa menemukan kemampuannya sendiri, kemudian diaktualisasikan dalam lingkungan keseharian mereka.Teori pembelajaran humanistik menunjukkan kebebasan kepada akseptor didik tanpa harus didikte oleh lingkungan.
Dalam teori humanistik aspek kognitif dan afektif ialah prioritas. Menurut teori ini, berguru dikatakan berhasil jikalau para akseptor didik bisa memahami dirinya sendiri dan memahami lingkungannya.
2. Teori Belajar Behavioristik
Berbeda dengan teori humanistik. Behavioristik lebih menekankan pada hasil yang bisa diiukur dan amati. Salah satu okoh utamanya ialah Thorndike. Penggagas inspirasi stimulus dan respon. Menurutnya, berguru merupakan acara berinteraksi antara stimulus dan respon. Hal yang paling diunggulakan dalam teori ini ialah masukan (input) yang berupa rangsangan keluaran(output) yang berupa respon.
3. Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Pemikir utama dalam teori pembelajaran sosial ini ialah Albert Bandura. Dalam model pembelajaran Bandura titik penekannya terletak pada faktor kognitif. Menurutnya, bawah umur berguru model melalui pengamatan dan peniruan terhadap perilaku dan prilaku orang lain. Disini faktor eksternal, yaitu lingkungan sangat menghipnotis proses berguru anak-anak.
4. Teori Belajar bermakna David Ausubel
Teori ini tolong-menolong masuk juga dalam kategori pembelajaran kognitif. Tokoh utama pelopor teori ini ialah David Ausubel. Katanya, kiprah guru ialah berbagi aspek kognistif siswa lewat proses pembelajaran yang bermakna. Dalam hal ini, acara berguru akan bermakna bagi akseptor didik khususnya yang masih di tingkat pendidikan dasar ketika mereka dilibatkan secara pribadi dalam satu kegiatan. Selanjutnya, pembelajaran akan terbilang efektif jikalau para guru memakai klarifikasi dalam proses berguru serta penggunaan bahan-bahan didik yang bersifat visual.
Demikianlah beberapa teori pembelajaran yang diuraikan diatas. Semoga artikel ini menunjukkan manfaat buat para pembaca. Sebenarnya, teori-teori pembelajaran sangat banyak dan butuh waktu yang usang jikalau ingin mengungkap semuanya.