Kehabisan Inspirasi Dikala Menulis, Bagaimana Mengatasinya?
Saturday, 15 October 2016
Edit
Mengapa kita mendadak kehabisan wangsit ketika sudah di depan komputer, tidak tahu apa yang mau ditulis, dari mana harus memulai, dan sebagainya? Padahal sebelum menyalakan komputer tampaknya ada banyak materi untuk ditulis. Mohon pencerahannya.
Jawaban:
Neuron A berkoneksi dengan neuron B yang menawarkan bahwa pikiran itu "bergerak"
Ketika kita menulis (dapat mengeluarkan sesuatu dan sesuatu itu lalu sanggup tampil di layar komputer), pikiran kita harus "bergerak". Dalam bahasa ilmu saraf (neurologi), neuron-neuron atau sel-sel otak kita perlu saling bekerjasama (lihat gambar). Jika tidak "bergerak" alias tidak ada hubungan, kita tidak sanggup mengeluarkan sesuatu itu meskipun --menurut yang Anda pikirkan-- "ada banyak materi untuk ditulis".
Bagaimana biar pikiran sanggup "bergerak". Pertama, gunakan teknik menulis bebas. Keluarkan (tulis) apa saja meskipun yang Anda tulis mungkin tidak sesuai dengan apa yang ingin Anda keluarkan. Jika Anda sabar dan telaten, ada kemungkinan materi-materi yang ingin Anda keluarkan itu sanggup "mbrojol" sendiri. Memang, materi tersebut masih bercampur dengan materi lain yang tidak Anda inginkan atau sering disebut sebagai materi sampah. Tidak ada duduk kasus sebab sehabis akibat menulis bebas, Anda sanggup membaca dan memisahkan materi yang bercampur tersebut.
Kedua, masih memakai teknik menulis bebas, tetapi Anda memanfaatkan satu kata yang Anda pilih secara khusus atau memulai dengan sebuah pertanyaan. Contoh: Anda menentukan kata "batu". Lalu ungkapkanlah secara bebas apa yang ada di dalam pikiran Anda perihal batu. Atau memakai pertanyaan sederhana, "Apa yang ingin saya tulis ya?" Sekali lagi, sehabis itu, Anda menuliskan secara bebas apa pun yang Anda ingin tulis. Itu ialah cara lain "menggerakkan" pikiran Anda.
Ketiga, lewat acara membaca sederetan teks --saya anjurkan sekali untuk menemukan dan membaca teks-teks yang "bergizi". Bagi saya, teks yang "bergizi" ialah teks yang berhasil "menggerakkan" pikiran. Anda sanggup merasakannya sendiri apakah teks yang Anda baca berhasil "menggerakkan" pikiran Anda atau tidak. Jika ya, insya Allah, teks tersebut akan sanggup membantu Anda mengeluarkan materi yang ingin Anda tulis.
Itulah beberapa cara yang sanggup Anda tempuh biar Anda tidak kehabisan wangsit atau mati kutu begitu ingin menulis dan sudah berhadapan dengan layar komputer. Beberapa cara itu, intinya, ialah untuk sanggup mengeluarkan (menuliskan) sesuatu, pikiran Anda harus "bergerak" atau sel-sel otak Anda harus diupayakan sanggup saling berhubungan.[]
sumber: ikatan guru indonesia
Berbagai Sumber