Mengatasi ‘Baby Blue Syndrome’
Saturday, 21 October 2017
Edit
Biasanya para ‘new mommy’ mengalami apa yang dinamakan ‘baby blue syndrome’. Apakah itu? Stress ringan yang dialami pascamelahirkan, gangguan emosi atau psikologis sang ibu. Depresi ini sanggup menjadi berat, kalau tidak diatasi. Tidak setiap ibu yang gres melahirkan mengalaminya, dengan persentasi hampir 80% mengalaminya. Perubahan emosi ini disebabkan oleh gangguan hormonal, psikis, sosial, maupun fisik. Hal ini dialami lantaran sang ibu mengalami suatu perubahan pada dirinya, yang berbeda sebelum & setelah mempunyai anak.
Untuk mengatasinya, simak tips berikut:
- Dukungan dari orang sekitarnya yaitu penting, terutama suami. Motivasi serta suntikan semangat dari sang suami bisa membantu mengatasi keadaan ini. Dampingi istri di dikala masa-masa ‘kegalauan’ ini.
- Istirahat. Tidurlah ketika si bayi tidur. Hal ini untuk mengantisipasi kelelahan ketika si bayi belum mengikuti keadaan menyusuaikan jam tidurnya. Jika memungkinkan, mintalah orang terdekat untuk turut membantu.
- Berikan waktu untuk diri sendiri/biasa yang disebut dengan ‘me time’. Walapun untuk sekedar mendengarkan musik, membaca, atau menonton TV. Mendengarkan alunan musik klasik sanggup juga membantu, ibarat memperdengarkannya ketika bayi masih dalam kandungan.
- Berbagi ceritalah dengan sesama ibu-ibu. Temukan motivasi dalam komunitas itu, lantaran dengan mengalami keadaan yang sama, merupakan sumber kekuatan, sehingga sanggup membuatkan masukan & solusi untuk membantu. Komunitas ini sanggup ditemukan dengan banyak sekali macam milis, blog grup, dsb.
- Tanamkan akidah dalam diri sendiri bahwa akan berhasil melaluinya. Mendekatkan diri denganNya, membaca ayat suci, sanggup membantu untuk menenangkan jiwa. Memang kiprah mulia seorang ibu untuk membesarkan & mendidik anak-anaknya.