Proses Pembelajaran Di Kelas Rendah
Saturday, 10 February 2018
Edit
Proses Pembelajaran di Kelas Rendah
2. Belajar merupakan sikap individu dalam upaya mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungannya melalui rangkaian proses psikologis asimilasi, akomodasi, dan ekulibrasi.
3. Anak usia SD kelas I, II, III, secara konseptual termasuk ke dalam kategori tahap perkembangan operasi konkret.
4. Secara umum anak usia SD mempunyai kecenderungan berguru mulai dari hal-hal konkret, memandang sesuatu secara keseluruhan dan utuh melalui acara manipulatif secara sedikit demi sedikit dan pemahaman sederhana menuju ke pemahaman yang lebih kompleks.
5. Kecenderungan berguru anak usia SD merupakan dasar dan orientasi pedagogis pembelajaran di Sekolah Dasar.
1. Kegiatan berguru di kelas rendah perlu memperhatikan kaitan dengan lingkungan, alur berfikir konkret-abstrak, pandangan menyeluruh, dan keterli-batan siswa.
2. Bentuk-bentuk acara berguru di kelas rendah meliputi acara menggu-nakan panca indra (mendengar, melihat, meraba, mencium bau), memakai anggota tubuh (menggerakkan tangan, kaki, dan kepala), melaksanakan acara mental (memahami, bersikap, berperilaku) dan acara kombinasi semuanya, menyerupai bernyanyi dan menari.
3. Ada tiga sifat acara belajar, yakni reaktif, proaktif, dan interaktif, yang kesemuanya perlu dibina dan dikembangkan secara proporsional sesuai dengan konteks.
4. Suasana kelas di kelas-kelas rendah perlu dikembangkan lebih mengarah pada bentuk bunyi integratif yang ditandai oleh tingginya intensitas dan luasnya keterlibatan siswa.
Untuk mencapai tujuan berguru perlu dikembangkan suatu rancangan pembelajaran yang intinya merupakan rekayasa guru secara kurikuler untuk mencapai tujuan berguru siswa.
1. Pembelajaran yang efektif ditentukan oleh unsur-unsur visi guru ihwal siswa, keterampilan mengelola kelas, waktu belajar, pilihan acara guru, dan variasi metode mengajar.
2. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif guru harus mengawasi bahan pelajaran dan disain pembelajaran.
3. Di kelas rendah variasi metode mengajar yang cocok digunakan yaitu drill dan latihan, berguru kelompok, dan penyingkapan sementara itu metode kuliah/ceramah dan bertanya sanggup digunakan secara selektif.
4. Setiap metode mengajar mempunyai potensi untuk berbagi acara berguru yang bersifat reaktif, proaktif, dan interaktif dalam kadar yang bervariasi. Kegiatan berguru yang bersifat interaktif perlu lebih banyak dikem-bangkan di kelas rendah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
Ditulis pada Januari 13, 2008 oleh H.Sofa, S.IP, M.Pd.
Berbagai Sumber