Karakteristik Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1-12 Kurikulum 2013 - foldersoal.com
Tuesday, 29 September 2015
Edit
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Kurikulum 2013_Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk berguru dan perkembangan belum dewasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan menyebarkan kepercayaan diri penerima didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang literat atau melek informasi.
Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang diharapkan penerima didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan biar penerima didik bisa mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.
Kompetensi dasar dikembangkan menurut 3 hal yang saling bekerjasama dan saling mendukung dalam menyebarkan pengetahuan siswa, memahami, dan mempunyai kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.
Ketiga hal tersebut ialah bahasa (pengetahuan wacana Bahasa Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan membuat karya sastra; literasi (memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam banyak sekali tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).
1. Bahasa
Pengetahuan wacana Bahasa Indonesia yang dimaksud ialah pengetahuan wacana bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yang efektif. Peserta didik berguru bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang saling berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat.
Peserta didik bisa berkomunikasi secara efektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yang lebih luas.
Pemahaman penerima didik wacana bahasa sebagai sistem dan bahasa sebagai wahana pengetahuan serta bahasa sebagai media komunikasi akan menjadikan penerima didik sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif.
2. Sastra
Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan penerima didik dalam mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan penerima didik, memperluas pengalaman kejiwaan, dan menyebarkan kompetensi imajinatif.
Peserta didik berguru mengapresiasi karya sastra dan membuat karya sastra maka mereka akan memperkaya pemahaman penerima didik pada kemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa.
Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan membuat teks sastra ibarat cerpen, novel, puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online).
Karya sastra untuk pembelajaran yang mempunyai nilai artistik dan budaya diambil dari karya sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia.
Karya sastra yang mempunyai potensi kekerasan, kekasaran, pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA harus dihindari.
Karya sastra unggulan yang belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah, perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk kepentingan pembelajaran namun tanpa melanggar ketentuan hak cipta karya sastra.
3. Literasi
Aspek literasi bertujuan menyebarkan kemampuan penerima didik dalam menafsirkan dan membuat teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama berguru di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat.
Pilihan teks meliputi teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teks dari kelas 1 sampai kelas 12 secara sedikit demi sedikit semakin kompleks dan semakin sulit, dari bahasa sehari-hari pengalaman langsung sampai semakin abstrak, bahasa ragam teknis dan khusus, dan bahasa untuk kepentingan akademik.
Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk banyak sekali tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada bermacam-macam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis, dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif masa depan. Berbagai Sumber
Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang diharapkan penerima didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan biar penerima didik bisa mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.
Kompetensi dasar dikembangkan menurut 3 hal yang saling bekerjasama dan saling mendukung dalam menyebarkan pengetahuan siswa, memahami, dan mempunyai kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.
Ketiga hal tersebut ialah bahasa (pengetahuan wacana Bahasa Indonesia); sastra (memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan membuat karya sastra; literasi (memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam banyak sekali tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis).
1. Bahasa
Pengetahuan wacana Bahasa Indonesia yang dimaksud ialah pengetahuan wacana bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yang efektif. Peserta didik berguru bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang saling berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat.
Peserta didik bisa berkomunikasi secara efektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yang lebih luas.
Pemahaman penerima didik wacana bahasa sebagai sistem dan bahasa sebagai wahana pengetahuan serta bahasa sebagai media komunikasi akan menjadikan penerima didik sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif.
2. Sastra
Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan penerima didik dalam mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan penerima didik, memperluas pengalaman kejiwaan, dan menyebarkan kompetensi imajinatif.
Peserta didik berguru mengapresiasi karya sastra dan membuat karya sastra maka mereka akan memperkaya pemahaman penerima didik pada kemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa.
Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan membuat teks sastra ibarat cerpen, novel, puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online).
Karya sastra untuk pembelajaran yang mempunyai nilai artistik dan budaya diambil dari karya sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia.
Karya sastra yang mempunyai potensi kekerasan, kekasaran, pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA harus dihindari.
Karya sastra unggulan yang belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah, perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk kepentingan pembelajaran namun tanpa melanggar ketentuan hak cipta karya sastra.
3. Literasi
Aspek literasi bertujuan menyebarkan kemampuan penerima didik dalam menafsirkan dan membuat teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama berguru di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat.
Pilihan teks meliputi teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teks dari kelas 1 sampai kelas 12 secara sedikit demi sedikit semakin kompleks dan semakin sulit, dari bahasa sehari-hari pengalaman langsung sampai semakin abstrak, bahasa ragam teknis dan khusus, dan bahasa untuk kepentingan akademik.
Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk banyak sekali tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada bermacam-macam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis, dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif masa depan. Berbagai Sumber