Analisa Soal UKG 2015 - foldersoal.com
Thursday, 11 December 2014
Edit
O P S I | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melibatkan ratusan orang dari berbagai instansi untuk menganalisis soal-soal uji kompetensi guru (UKG). Selain dari tim LPTK, LPMP, dan industri, juga dilibatkan lembaga peduli pendidikan, salah satunya Himpunan Evaluasi Pendidikan (Hepi) Lampung.
Mantan Ketua HEPI Lampung yang juga dosen FKIP Univeristas Lampung (Unila), Undang Rosidin mengatakan dia diundang Kemendikbud untuk membantu mengecek konduksi atau penataan soal-soal UKG.
Menurut dia, Kemendikbud melibatkan banyak orang untuk menganalisis soal-soal UKG yang sudah disiapkan. Tidak hanya masalah penataan soal, tapi juga ketepatan dan kedalaman materi agar soal-soal UKG benar-benar bisa mencerminkan dan mengukur kompetensi pedagogik dan profesional guru.
“Ujian tertulis berbasis komputer ini hanya mengukur dua kompetensi guru, yaitu pedagogik dan profesional. Dari sekitar 80—100 soal UKG itu nanti, 30% nya tentang materi pedagogik, dan 70% profesional,” ujar Undang, saat dihubungi Lampung Post lewat ponsel, Kamis (29/10/2015).
Dia menjelaskan materi pedagogik akan menguji kemampuan guru terkait metode pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang tepat, perangkat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Sedangkan materi profesional disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampu guru tersebut. “Untuk materi profesional ya sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang guru itu, misalnya matematika, tingkat apa? SD, atau SMP, SMA?. Disesuaikan dengan mata pelajarannya,” kata dia.
Angkat Derajat Guru
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata, Senin lalu, menegaskan UKG bukan untuk mempermalukan, tetapi justru mengangkat derajat guru.
Pernyataan itu membantah kekhawatiran Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo tentang publikasi hasil UKG. Jika hasil UKG dipublikasikan akan berpotensi merendahkan guru, terutama jika nilainya di bawah standar. Ini akan meruntuhkan kepercayaan orang tua pada guru bersangkutan.
Kemdikbud menyiapkan 200 paket soal untuk 200 mata pelajaran program keahlian. Waktu pelaksanaan tiap guru hanya berlangsung dalam satu hari, tepatnya selama 120 menit, pilihan ganda dengan jumlah soal 60-100 soal. Dalam satu hari, terdapat tiga gelombang UKG. Setelah UKG, akan dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi guru.
"Soal-soal yang diberikan pada UKG, dibuat dengan pendekatan kualitas oleh dosen, industri, ahli pengukuran hingga Widyaiswara," katanya.
Berbagai Sumber
Mantan Ketua HEPI Lampung yang juga dosen FKIP Univeristas Lampung (Unila), Undang Rosidin mengatakan dia diundang Kemendikbud untuk membantu mengecek konduksi atau penataan soal-soal UKG.
Menurut dia, Kemendikbud melibatkan banyak orang untuk menganalisis soal-soal UKG yang sudah disiapkan. Tidak hanya masalah penataan soal, tapi juga ketepatan dan kedalaman materi agar soal-soal UKG benar-benar bisa mencerminkan dan mengukur kompetensi pedagogik dan profesional guru.
“Ujian tertulis berbasis komputer ini hanya mengukur dua kompetensi guru, yaitu pedagogik dan profesional. Dari sekitar 80—100 soal UKG itu nanti, 30% nya tentang materi pedagogik, dan 70% profesional,” ujar Undang, saat dihubungi Lampung Post lewat ponsel, Kamis (29/10/2015).
Dia menjelaskan materi pedagogik akan menguji kemampuan guru terkait metode pembelajaran, pemilihan media pembelajaran yang tepat, perangkat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Sedangkan materi profesional disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampu guru tersebut. “Untuk materi profesional ya sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang guru itu, misalnya matematika, tingkat apa? SD, atau SMP, SMA?. Disesuaikan dengan mata pelajarannya,” kata dia.
Angkat Derajat Guru
Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata, Senin lalu, menegaskan UKG bukan untuk mempermalukan, tetapi justru mengangkat derajat guru.
Pernyataan itu membantah kekhawatiran Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo tentang publikasi hasil UKG. Jika hasil UKG dipublikasikan akan berpotensi merendahkan guru, terutama jika nilainya di bawah standar. Ini akan meruntuhkan kepercayaan orang tua pada guru bersangkutan.
Kemdikbud menyiapkan 200 paket soal untuk 200 mata pelajaran program keahlian. Waktu pelaksanaan tiap guru hanya berlangsung dalam satu hari, tepatnya selama 120 menit, pilihan ganda dengan jumlah soal 60-100 soal. Dalam satu hari, terdapat tiga gelombang UKG. Setelah UKG, akan dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi guru.
"Soal-soal yang diberikan pada UKG, dibuat dengan pendekatan kualitas oleh dosen, industri, ahli pengukuran hingga Widyaiswara," katanya.